Selasa, 21 April 2009

unas...?!,etc.


minggu kemaren sepupuku datang ke rumah,dia cerita katanya mau unas.bagaimana penyambutannya?ternyata dia takut tidak lulus!! tetanggaku yang juga sudah kelas XII,orang tuanya bingung cari utangan untuk menebus nomer ujian.apakah dia juga takut tidak lulus?,ku rasa tak ada ketakutan yang lebih menakutkan bagi siswa peserta unas.kenapa unas begitu menakutkan???

aku sudah lama gak sekolah,dengan happy ending,aku lulus.tapi aku gak puas.kenapa?karena sebenarnya tanpa nyontek sudah pasti namaku terdaftar sebagai siswa yang tak lulus...!! kan untuk lulus sebenarnya tak perlu belajar dari A sampek Z,cukup belajar strategi mencontek yang efektif.ini yang terpenting untuk masalah unas dan ujian2 yang lain.

kenapa unas begitu menakutkan?apakah siswa yang tak lulus berarti bodoh dan yang lulus berarti cerdas?,apakah lulus tak lulus mengubah kapasitas  dan capaian ilmu yang telah dipelajari selama 3 tahun?ataukah ini hanyalah sebuah perang harga diri!!--yang lulus silahkan pesta pora,corat2 seragam abu2putih baju kebesaran dan yang tak lulus silahkan menangis sejadi2nya,kurung diri dalam kamar tidur,kamar mandi,atau kamar mayat.

saya berani bertaruh:siswa yang lulus tahun kemaren ikutkan lagi ujian tahun ini,apakah mereka tetap lulus?berapa persen?.sangat yakin hampir gak ada yang lulus,mereka sudah lupa semua nostalgia rumus matematika,majas ala bhs indonesia,dan cuma ingat arti kata yes dan no ditambah i love you.bagiamana dengan fisika,kimia,astrologi,ekonomi,dkk?ah,semua itu mimpi buruk yang gak perlu diingat!!

nah,terus apa artinya gelar lulus yang dulu diidam2kan setengah mati dengan hampir tak ada ilmu yang bermanfaat yang dipetik?

boleh dong aku bilang lebih baik tak lulus tapi berilmu dari pada lulus tapi gak berilmu.atau begini:lebih baik lulus tapi juga berilmu....,hahahaha.....

maaf maaf,uraian diatas bukan untuk pertimbangan depdiknas ttg pelaksanaan unas atau pemerhati wacana keilmuan,cuma tulisan iseng bocah yang dulunya hampir gak lulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar